Thursday, November 24, 2011

Tuesday, November 8, 2011

membuat menu pada blogger

Hal pertama yang harus dilakukan adalah login ke blogger > Layout/Tata Letak > Edit Html .


Selanjutnya Anda cari kode dibawah ini, untuk mempermudah pencarian silahkan gunakan CTRL+F


<div id='crosscol-wrapper' style='text-align:center'>

<b:section class='crosscol' id='crosscol' showaddelement='no'>

<b:widget id='HTML1' locked='false' title='' type='HTML'/>

</b:section>

</div>


Anda ubah kode showaddelement='no' menjadi  showaddelement='yes' , kalau sudah klik simpan ya

Setelah yang pertama sudah disimpan, sekarang klik Page elements / Elemen Laman > Tambah Gadget > HTML/Javascript , copy kode dibawah ini,simpan dan letakan tepat dibawah header.







<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">HOME</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">CONTACT</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">BUKU TAMU</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">FACEBOOK</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">TWITER</a>


<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">DOWNLOAD</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">LAIN-LAIN</a>

<a href="http://www.masbugie.com " class="navigation">CHATTING</a>
*Alamat url diatas silahkan sesuaikan dengan blog Anda.





Hal ketiga adalah supaya menu itu menimbulkan efek warna sehingga menjadi kelihatan menarik.




Klik Tata Letak > Edit HTML , cari kode </b:skin> , agar mudah gunakan tombol CTRL+F

Copy kode dibawah ini dan letakan tepat diatas kode  </b:skin> kemudian simpan.




a.navigation {

background: #3333ff ;

color: #ffffff;

margin: 1px;

padding: 2px;


border-width: 0;

text-transform: uppercase;

text-decoration: none;

font-weight: bold;

}

a.navigation:hover {

background: #333333;

color: #ffffff;


text-decoration: none;

}



Perhatikan kode yang berwarna biru adalah warna tombol dan efek hover dan bisa dirubah sesuka hati Anda.Dan yang berwarna merah adalah jarak antara tombol satu dengan lainnya, silahkan Anda sesuaikan sesuai selera.



Untuk mengetahui kode-kode warna dalam HTML silahkan lihat juga disini




Selesai, semoga bermanfaat....salam

matematika islam

dapat file yang menarik tentang adanya hubungan sholat dengan matemtika

Monday, November 7, 2011

ujicoba kuis

iseng-iseng pasang kuis...cuma coba2...yang berminat silakan comment...ntar tak buatin lanjutannya...he2

Saturday, November 5, 2011

Latihan Sholat Duha

Iseng rekam anak-anak lagi latihan sholat Duha...he2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /semester : XI IPS/2

Description : Komposisi fungsi, invers fungsi, limit fungsi, Turunan fungsi

Indikator :
1. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah mengenai fungsi dan invers fungsi
2. Peserta didik mampu meyelesaikan masalah mengenai limit fungsi
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah mengenai turunan fungsi



no
Materi
Materi Pembelajaran
Teks
Gambar
Video
Tugas
Sylabus
& soal Ujian
link
1
Komposisi Fungsi



2
Invers Fungsi
· Menyelidiki sifat invers dari fungsi melalui contoh

Video 1

3
Limit Fungsi
Limit fungsi aljabar sederhana di suatu titik
Gambar 1
Video 1
Video 2
4
· Sifat Limit Fungsi
· Bentuk Tak Tentu




5
Turunan Fungsi

Video 1
6
Karakteristik Grafik Fungsi
Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi aljabar dan memecahkan masalah



7
Model matematika Ekstrim Fungsi
Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi aljabar



8
Solusi masalah ekstrim Fungsi
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi aljabar dan penafsirannya.



PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun (tele)komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology), atau Infocom, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.

Membicarakan pengaruh TIK pada berbagai bidang lain tentu memerlukan waktu diskusi yang sangat panjang. Dalam makalah ini, kaitan TIK dengan proses pembelajaran disoroti lebih dibandingkan dengan kaitannya dengan bidang lain. Tanpa mengesampingkan pengaruh TIK di bidang lain, bidang pembelajaran mendapatkan manfaat lebih dalam kaitannya dengan kemampuan TIK mengolah dan menyebarkan informasi.

B. Sejarah Perkembangan TIK

Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini. Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi-komputasimultimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia. Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, elibrary dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.

C. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbalbalik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebihlebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Kaitannya dengan hal tersebut terdapat salah satu contoh penggunaan media TIK, dalam hal ini pemanfaatan e-Learning (Distance Learning) / pembelajaran jarak jauh yang digunakan sebagai sarana transfer of knowledge (tranfer ilmu pengetahuan).

Istilah e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan computer.

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran / perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.

Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut.

1. Pembelajaran jarak jauh

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/ universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

2. Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan CD drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan Intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

3. Pembelajaran Formal vs. Informal

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

TRANSMISI DATA

TRANSMISI DATA

PENDAHULUAN
Transmisi adalah pergerakan informasi melalui sebuah media telekomunikasi. Transmisi memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai untuk mengirim informasi, serta memastikan bahwa informasi sampai secara akurat dan dapat diandalkan. Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Untuk mengetahui tentang transmisi data lebih lengkap, maka perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini. Hal-hal tersebut menyangkut:
1. Media transmisi yang dapat digunakan
2. Kapasitas channel/ transmisi
3. Tipe dari channel/ transmisi
4. Kode transmisi yang digunakan
5. Mode transmisi
6. Protocol
7. Penanganan kesalahan transmisi
MEDIA TRANSMISI
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan yang dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik.
MODEM
Umumnya jalur transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedang data yang dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator-modulator (lebih dikenal dengan singkatan modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.
Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian ditransmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang akan merubah kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digitak. Jadi modem yang pertama yang ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah dari bentuk digital ke bentuk analog, sedangkan modem kedua yang berada di penerima berfungsi untuk mengembalikan dari bentuk analog menjadi bentuk digital.
Tipe khusus dari modem yang disebut dengan acoustic coupler dapat digunakan untuk merubah sinyal digital yang berasal dari terminal menjadi nada suara yang akan ditransmisikan lewat jalur telepon.
Bila digunakan acoustic coupler, pemakai computer harus memutar nomor telpon tujuan dan meletakkan ganggang pegangan pesawat telpon pada acoustic coupler. Sedang modem dapat memutarkan nomor telpon tujuan secara otomatis.
Disamping modem yang menggunakan saluran telpon sebagai media transmisinya, juga sekarang tersedia modem yang tidak menggunakan kabel maupun telpon, disebut wireless modem. ESTeem Wireless modem menggunakan frekuensi radio VHF FM dengan spesifikasi sebagai berikut ini:
• Tipe channel transmisi yang dipergunakan adalah full duplex
• Mode transmisinya adalah serial asynchronous
• Kapasitas channel transmisinya adalah 110 sampai dengan 9600 band yang dapat dipilih
• Penanganan kesalahan transmisi menggunakan cara CRC

MULTIPLEXER
Multiplexer atau mux adalah suatu alat yang memungkinkan beberapa signal komunikasi menggunakan sebuah channel transmisi bersama-sama. Tujuan digunakannya multiplexer adalah untuk menghemat biaya transmisi. Bila beberapa terminal yang mempunyai kecepatan rendah berada jauh dari pusat computer dan masing-masing terminal menggunakan sebuah channel transmisi kapasitas rendah, maka biaya transmisinya secara keseluruhan akan mahal.
Dengan digunakannya multiplexer, signal data dari masing-masing terminal yang menggunakan channel transmisi kapasitas rendah dapat digabung menjadi satu dan bersama-sama dikirimkan lewat transmisi kapasitas tinggi, sehingga lebih efisien dan biaya total akan lebih murah.
CONCENTRATOR
Concentrator mempunyai fungsi yang sama dengan multiplexer, yaitu mengabungkan beberapa signal data dari channel transmisi kapasitas rendah ke channel transmisi kapasitas tinggi. Concentrator ledih mahal dibandingkan dengan multiplexer, karena dapat mengatur bentuk dari arus data sebelum digabung ke channel transmisi kapasitas tinggi dan biasanya mempunyai suatu simpangan luar tersendiri. Karena concentrator mempunyai mass storage maka semua arus data yang dikirim dari masing-masing terminal dapat disimpan terlebih dahulu di mass storage pada computer pusat setelah menerimanya. Sebaliknya , computer pusat dapat mengirimkan suatu blok data atau file ke concentrator dan disimpan terlebih dahulu di mass stroagenya. Concentrator kemuadian dapat mengirimkannya ke masing-masing terminal bila terminal telah siap menerimanya.

MACAM SISTEM TRANSMISI DATA
1. Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) merupakan sistem komunikasi yang menggunakan serat optic sebagai media transmisinya, dimana sinyal data dikirimkan lewat sebuah media cahaya yang merambat melalui serat optik.

Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sistem komunikasi serat optis memanfaatkan cahaya sebagai gelombang pembawa informsi yang akan dikirimkan. Pada bagian pengirim isyarat informasi diubah menjadi isyarat optis. Lalu diteruskan ke kanal informasi yang juga terbuat dari serat optis bertugas sebagai pemandu gelombang. Sesampainya di penerima berkas cahaya ditangkap oleh detektor cahaya, yang berfungsi mengubah besaran optis menjadi besaran elektris. Di sini cahaya mengalami pelebaran dan pelemahan, disebabkan karena ketakmurnian bahan serat, yang menyerap serta menyebarkan cahaya.
Serat Optik dapat mentransmisikan sinyal gelombang dengan menggunakan frekuensi yang sangat tinggi, yaitu sekitar 192.1 THz sampai dengan 196 THz. Tingginya frekuensi menyebabkan panjang gelombang menjadi sangat pendek yaitu sekitar 1560.61 nm sampai 1529.55 nm.
Keunggulan serat optik di bandingkan media transmisi lainnya, yaitu:
a. Lebar bidang yang luas, sehingga sanggup menampung informasi yang besar.
b. Bentuk yang sangat kecil dan murah.
c. Tidak terpengaruh oleh medan elektris dan medan magnetis.
d. Isyarat dalam kabel terjamin keamanannya.
e. Di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api
f. Substan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang.
Kelemahan fiber optik, diantaranya :
a. Serat optik mudah patah, sehingga harus dilapisi oleh lapisan yang tebal.
b. Sulit membuat terminal pada kabel serat .
c. Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.
2. Syncronous Digital Hirarchy (SDH)
SDH merupakan suatu standar transmisi optic sinkron yang dapat digunakan sebagai interface untuk berbagai jenis sinyal dengan kecepatan tinggi secara efisien, termasuk sinyal kecepatan rendah yang telah ada. Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hierarki pemultipleksan yang berbasis transmisi sinkron disalurkan melalui jaringan transmisi fisik.
Penggunaan teknologi SDH dirancang untuk mampu mengatasi perubahan layanan berbasis pita sempit menjadi layanan pita lebar. Selain itu penggunaannya dapat meningkatkan kehandalan jaringan dan mengurangi kebutuhan kabel serat optik karena biasanya digunakan pada area bisnis serta membutuhkan layanan dengan laju bit yang tinggi. Pada saat ini penggunaan SDH di jaringan local hanya direkomendasikan hingga level STM-16.
3. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)
Teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan teknologi terbaru dalam telekomunikasi dengan media kabel serat optik. Pada prinsipnya DWDM dapat dipandang sebagai sekumpulan kanal-kanal optis, yang masing-masing menggunakan panjang gelombang (wavelength) cahaya berbeda-beda. Sesuai dengan defenisi ITU, sistem DWDM merupakan sekumpulan panjang gelombang digunakan untuk multiplexing panjang gelombang. Seluruh panjang gelobang tersebut menggunakan jendela transmisi ketiga (third transmission windows) pada karakteristik serat optik, yaitu di band 1550 nm, atau tepatnya dari 1528,77 nm s/d 1560,61 nm. Jarak spasi antara pajang gelombang tersebut menggunakan 200,100 atau 50 GHz. Selain panjang gelombang payload (mengandung data transmisi), juga ditransmisikan panjang gelombang untuk keperluan kanal supervisori. Panjang gelombang supervisori tersebut boleh khusus, atau di antara band panjang gelombang tersebut.

SISTEM PENGKODEAN DATA

SISTEM PENGKODEAN DATA
PENDAHULUAN
Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka,tanda aritmetik dan tanda khusus lainya.
I. SISTEM PENGKODEAN.
Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal. Tujuan dari sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan. Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa sistem komunikasi data dan dikenal oleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan kode ABCDIC .
1. Kode Tujuh Bit (ASCII)
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama Internasional Alphabet No.5 dari Internasional Standar Organisation (ISO). Di Indonesia lebih dikenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Kode ASCII seperti yang terlihat pada tabel 1 dibawah ini menyediakan 128 kombinasi. Dari 128 kombinasi tersebut, 22 kode diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisah informasi dan kendali pengiriman. Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling popular dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.

a. Kendali Format
Kendali format (format control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan. Ada enam karakter yang digunakan untuk melakukan kendali format yaitu:
1) BS (Back Space) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor satu posisi ke belakang.
2) HOT (Horisontal Tabulation) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau memindahkan kursor ke depan menuju tab berikutnya atau menghentikan posisi.
3) LF (Line Feed) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju posisi karakter yang sesuai pada baris berikutnya.
4) VT (Vertical Tabulation) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju rangkaian baris berikutnya.
5) FF (Form Feed) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju posisi awal halaman, form atau layar berikutnya.
6) CR (Carriage Return) → Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju pada posisi awal di baris yang sama.
b. Kendali Pengiriman
Kendali pengiriman ini digunakan untuk mengemas pesan ke dalam format yang dikenal dan untuk mengontrol aliran data dalam jaringan. Kendali pengiriman ini digunakan dalam protokol-protokol yang berorientasi karakter. Protokol yang berorientasi karakter, menggunakan karakter-karakter khusus untuk membedakan segmen-segmen bingkai informasi yang berbeda-beda pada saat pengiriman. Pada protokol ini, semua pesan dikirim dalam sederetannya byte.
Beberapa karakter yang digunakan untuk kendali pengiriman antara lain adalah :
1) SOH (Start of Heading) : Menunjukkan bagian awal heading yang berisikan alamat atau arah informasi
2) STX (Start of Text) : Menunjukkan bagian awal teks dan bagian akhir heading
3) ETX (End of Text) : Menunjukkan bagian akhir teks yang dimulai dengan karakter STX
4) EOT (End of Transmision) : Menunjukkan selesainya transmisi dan kemungkinan mencakup atau teks lebih berikut dengan headingnya
5) ENQ (Enquiry) : Menunjukkan permintaan tanggapan dari station yang berjauhan
6) ACK (Acknowledgement) : Menunjukkan respon persetujuan kepada pengirim. Karakter ini dikirimkan oleh penerima untuk menunjukkan respon positif pada pengirim
7) NAK (Negative Acknowledgement) : Dikirimkan oleh penerima untuk menunjukkan respon negatif kepada pengirim
8) SYN (Synchronous /IDLE) : Digunakan oleh sistem transmisi sinkron untuk mempercepat proses sinkronisasi
9) ETB (End of Transmission Block) : Menunjukkan bagian akhir block data untuk keperluan komunikasi
c. Kendali Piranti
Kendali piranti (Device Control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan piranti seperti mengendalikan operasi fisik dari setiap terminal. Contoh implementasinya adalah seperti menghidupkan atau mematikan tombol penggerak. Karakter-karakter yang dipakai untuk mengendalikan piranti-piranti tersebut antara lain adalah DC1, DC2, DC3 dan DC4. DC1 dan DC3 biasanya dipakai untuk mengendalikan aliran data dari terminal tak sinkron. DC1 untuk menghidupkan aliran dan DC3 untuk mematikan aliran data.
d. Pemisah Informasi
Pemisah informasi (Information Separator) digunakan untuk memisahkan informasi yang dikirim sehingga memudahkan perekaman dan penyimpanan data. Dari daftar kode ASCII pada tabel 1, terdapat empat karakter yang dikategorikan sebagai pemisah informasi.
Keempat karakter tersebut adalah :
1) US (Unit Separator)
2) RS (Record Separator)
3) GS (Group Separator)
4) FS (File Separator)

2. Kode 8 bit (Kode EBCDIC)
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 kombinasi karakter.
Pada kode 8 bit (EBCDIC) ini, high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits. Kode-kode EBCDIC ini banyak digunakan oleh komputer-komputer IBM.
3. Kode 5 bit (Kode BOUDOT)
Kode BOUDOT terdiri atas 5 bit yang dipergunakan pada terminal teletype dan tele printer. Karena kode ini terdiri atas 5 bit, maka hanya terdiri atas 25 atau 32 kombinasi dengan kode huruf dan gambar yang berbeda. Jika kode ini dikirm menggunakan trasnmisi serial tak sinkron, maka untuk pulsa stop bit-nya pada umumnya memiliki lebar 1,5 bit. Hal ini berbeda dengan kode ASCII yang menggunakan 1 atau 2 bit untuk pulsa stop bit-nya.
Encoding dan Decoding
Encoding, merupakan proses pengkonversian suatu sumber data analog maupun digital menjadi sinyal digital. Bentuk sinyal yang dihasilkan nantinya bergantung kepada teknik encoding dan media transmisi yang digunakan. Sinyal yang paling banyak dikenal adalah sinyal audio yang berbentuk gelombang bunyi dan dapat didengar oleh manusia. Sinyal ini biasa disebut dengan speech. Sinyal yang dihasilkan dari speech tersebut memiliki komponen frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Tetapi sebagian spektrum energinya terkonsentrasi pada frekuensi rendah. Untuk menjadikan sinyal digital, maka sumber analog di encoding terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Data digital atau analog akan melewati suatu alat yang disebut dengan encoder yang digunakan untuk melakukan encoding sehingga menghasilkan sinyal digital. Sinyal digital tersebut digunakan dalam kegiatan transmisi data. Sedangkan untuk menuju kepada penerima akan diubah kembali pada sinyal asli baik analog maupun digital. Untuk itu digunakan alat yang disebut dengan nama decoder dan proses perubahan sinyal yang dinamakan decoding.

II. MACAM-MACAM KODE
1. Kode Baudot
Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode 6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII
2. Standard Code (Americank figure. for Information Interchange)
Didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter). Masing-masing yaitu 0-32 untuk karakter kontrol (unprintable) dan 32-127 untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam transmisi synkron tiga karakter terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir dan 1 bit paritas
3. Kode 4 atau Kode
Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter.
4. Kode BCD (binary code desimal)
Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasi 64 karakter. Untuk asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
5. Kode EBCID
Menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter.
Asynkron: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
III. PENGGUNAAN SISTEM PENGKODEAN
Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut. Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya ini sebagai media komunikasi.
JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
 Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
 Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
 Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
 Personal Area Network (PAN)
 Campus Area Network (CAN)
 Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
 Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
 Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
 Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.
Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
 Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
 Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
Topologi bus
Topologi bintang
Topologi cincin
Topologi mesh
Topologi pohon
Topologi linier
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
 Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
 Jaringan terdistribusi Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
 Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
 Jaringan MAN Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
 Jaringan WAN Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
 Jaringan Client-Server Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
 Jaringan Peer-to-peer Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
4. Berdasarkan media transmisi data
 Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
 Jaringan Nirkabel(Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer

Penjelasan Perkalian&pembagian bil. Bulat SD

Saya punya data dalam bentuk power point dalam menjelaskan perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk anak SD...semoga bermanfaat...silahkan download di sini

Upload Nilai